"Pemerintah pusat pada tahun 2017 nanti akan membangun LIPI di Gampong Krueng Raya, Kecamatan Sukakarya, Sabang," kata Zulkifli di Aulau Walikota setempat saat penyemputan kembali 133 mahasiswa KKN Unsyiah di Pulau Weh.
Menurut Zulkifli, dengan berdirinya LIPI di Pulau Weh, diharapkan kepada para akademisi maupun mahasiswa dapat meningkatkan penelitiannya di Pulau paling ujung Indonesia ini.
Zulkifli menambahkan, pada tahun 2015, tiga perguruan tinggi memilih Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sabang. Tahun depan setelah LIPI ada di Sabang, para mahasiswa dapat memamfaatkannya selama KKN maupun hendak melakukan penelitian.
"Jadi, dengan adanya LIPI kami mmenaruh harapan adek-adek yang KKN di Sabang dapat meningkatkan pengetuhaannya, hal ini tentu sesuai dengan studinya masing-masing," harapnya.
Sementara itu Pengurus Besar Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Sabang (PB-IPPEMAS) mengapresiasi adanya LIPI di Sabang. Ini untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mapan.
"Pembangunan LIPI menjadi pemicu agar Sabang memiliki peneliti pribumi sendiri, jangan sampai nantinya hanya menjadi penyedia lahan dan (penjaga) lokasi saja," kata Ketua Umum PB-IPPEMAS, Putra Rizki Pratama.
Menurutnya, keberhasilan Pemerintah Kota (Pemko) Sabang dalam meyakinkan Pemerintah Pusat, khususnya pihak LIPI untuk membangun stasiun penelitian LIPI di Sabang perlu diapresiasi oleh berbagai pihak.
"Ini menjadi prestasi tersendiri bagi provinsi Aceh khususnya Sabang karena sebagai daerah paling ujung Indonesia mampu bersaing dengan daerah kandidat lainnya yaitu Tapanuli Tengah (Sumut), Bengkulu, pesisir Cilacap (Jawa Tengah), dan Pacitan (Jawa Timur)," ujar Putra.
Dia berharap, pembangunan stasiun LIPI ini nantinya akan menjadikan Sabang secara khusus lebih maju dalam hal pengelolaan kelautan dan perikanan. Dan harapan kepada Pemko Sabang mampu menjaring kader terbaiknya daerah.[acl]
sumber: http://habadaily.com/news/3599/lipi-segera-hadir-di-sabang.html
